CARA MENGATASI ABRASI PINGGIR SUNGAI BARITO SELATAN: HINDARI LONGSOR, JAGA KESTABILITAS WILAYAH
Pinggir sungai Barito di Kabupaten Barito Selatan merupakan salah satu area yang rawan abrasi dan longsor, terutama selama musim hujan ketika debit air meningkat. Abrasi – proses erosi tanah oleh aliran air sungai – dapat merusak lereng pinggir sungai, menyebabkan tanah melemah dan berpotensi longsor yang mengancam pemukiman warga dan infrastruktur. Berikut adalah beberapa cara efektif untuk mengatasi abrasi dan menanggulangi longsor di daerah tersebut:
1. Pembangunan Bangunan Penahan Abrasi (Revetmen)
Bangunan fisik seperti revetmen (dinding penahan) dibuat dari material kuat seperti batu kali, beton, atau kayu tahan air. Tujuannya adalah untuk melindungi lereng pinggir sungai dari benturan arus air yang keras. Di Barito Selatan, revetmen yang dirancang sesuai dengan debit sungai lokal dapat meredam kekuatan aliran dan mencegah tanah tererosi.
2. Penanaman Tumbuhan Penahan Tanah (Bio-Engineering)
Menanam tanaman dengan akar kuat seperti bambu, jati, atau mangrove (jika daerahnya pas) adalah cara alami yang efektif. Akar tanaman akan menahan tanah, memperkuat lereng, dan mengurangi kecepatan aliran air di permukaan. Program "Tanam Bambu di Pinggir Sungai" yang diadakan oleh Dinas PUPR Barsel beberapa tahun lalu telah menunjukkan hasil positif dalam mengurangi abrasi di beberapa titik rawan.
3. Pembuatan Pelimpah Sungai (Floodplain) dan Pintu Air
Membuat ruang pelimpah sungai untuk menampung air saat debit tinggi dapat mengurangi tekanan arus pada pinggir sungai. Selain itu, pintu air yang dipasang dengan benar dapat mengatur aliran air, mencegah arus terlalu cepat yang menyebabkan abrasi. Di beberapa daerah di Barsel, pelimpah sungai juga digunakan sebagai lahan hijau yang bermanfaat bagi masyarakat.
4. Pemeliharaan Saluran Bantu dan Pembersihan Sunga
Seringkali, abrasi memburuk karena saluran bantu tersumbat atau sungai tergenang, menyebabkan arus air terarah ke satu sisi lereng. Pembersihan lumpur dan sampah dari sungai serta pemeliharaan saluran bantu akan membantu aliran air berjalan lancar, mengurangi tekanan pada pinggir sungai dan risiko longsor.
5. Pembatasan Aktivitas Manusia di Pinggir Sungai
Aktivitas seperti penebangan pohon, pembangunan tanpa izin, atau penambangan pasir di pinggir sungai dapat memperlemah tanah dan memperparah abrasi. Dinas PUPR bersama Dinas Lingkungan Hidup Barsel perlu menegakkan peraturan untuk membatasi aktivitas ini, serta memberikan edukasi kepada warga tentang pentingnya melindungi pinggir sungai.
Dampak Positif Jika Langkah-Langkah Ini Dilaksanakan
Dengan menerapkan langkah-langkah di atas, risiko abrasi dan longsor di pinggir sungai Barito Selatan dapat berkurang signifikan. Hal ini tidak hanya melindungi nyawa dan properti warga, tetapi juga menjaga kestabilitas infrastruktur seperti jalan, jembatan, dan bangunan publik yang ada di sekitar sungai.
"Dinas PUPR Barsel terus berupaya mengembangkan solusi yang terpadu antara teknik fisik dan bio-engineering untuk mengatasi abrasi," ujar Kepala Dinas Ita Minarni. "Keterlibatan masyarakat juga sangat penting, karena mereka yang tinggal di dekat sungai adalah pihak pertama yang merasakan dampak dan dapat membantu memelihara upaya pelestarian lingkungan.(Redaktur-pnls)
