Palangka Raya – Suara Rakyat Barito – Senin (30/6/2025).Wakil Bupati Barito selatan Kristianto Yudha dan Ketua Tim Pengerak PKK kabupaten Barito Selatan Hj.Permana Sari serta 10 OPD kabupaten barito selatan ikut menghadiri kegiatan Penilaian Kinerja Kabupaten/Kota dalam Pelaksanaan Aksi Konvergensi Percepatan Penurunan Stunting Tahun 2025, di propinsi Kalimantan Tengah yang berlangsung di Aurila Hotel Palangka Raya.
Kegiatan dibuka secara resmi oleh Staf Ahli Gubernur Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan Yuas Elko, yang mewakili Wakil Gubernur H. Edy Pratowo selaku Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Provinsi Kalimantan Tengah.
Dalam sambutannya, Wakil Gubernur menekankan bahwa stunting merupakan
tantangan serius yang harus ditangani secara kolaboratif.
“Target penurunan prevalensi stunting di
Kalimantan Tengah pada tahun 2025 ditetapkan sebesar 20,6 persen. Sasaran ini
hanya akan tercapai apabila seluruh pihak bergerak serentak, menjalin sinergi,
dan bekerja dengan komitmen yang selaras,” tegas Wakil Gubernur dalam sambutan
yang dibacakan oleh Yuas Elko.
Ia juga mengapresiasi capaian positif beberapa daerah yang
telah menunjukkan penurunan prevalensi stunting berdasarkan
hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2024, antara lain Kabupaten
Sukamara, Kota Palangka Raya, dan Kabupaten Murung Raya.
Laporan kegiatan disampaikan oleh Kepala Dinas Pemberdayaan
Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana
(P3APPKB) Provinsi Kalimantan Tengah Linae Victoria Aden, mewakili
Plt. Sekda Leonard S. Ampung selaku Wakil Ketua I Tim
Percepatan Penurunan Stunting (TPPS).
Ia menjelaskan bahwa penilaian ini merupakan bagian dari
evaluasi tahunan berbasis regulasi nasional dan daerah, termasuk Peraturan
Presiden Nomor 72 Tahun 2021 dan Peraturan Gubernur Kalimantan Tengah Nomor 22
Tahun 2023.
Penilaian kinerja dilakukan secara bertahap, dimulai dengan
evaluasi dokumen pada 26 Mei 2025. Tahap selanjutnya dilaksanakan pada hari
kegiatan utama, yang mencakup penyampaian materi dan pemutaran video inovasi
dari 13 kabupaten dan 1 kota. Kegiatan ini tidak hanya menjadi instrumen
evaluasi, tetapi juga dimanfaatkan sebagai sarana untuk bertukar pengalaman dan
memperkuat jejaring kerja antar pelaksana program di daerah.
Pada kesempatan yang sama, kegiatan ini juga digunakan untuk
mensosialisasikan Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (GENTING),
yang mendorong keterlibatan dunia usaha dalam mendukung keluarga berisiko stunting melalui
pemanfaatan dana Corporate Social Responsibility (CSR).
Sebagai bentuk penguatan komitmen dilakukan Penandatanganan
Komitmen Bersama antara TPPS Provinsi dan kabupaten/kota bersama mitra dunia
usaha, guna mempertegas sinergi multipihak dalam upaya percepatan
penurunan stunting di Kalimantan Tengah. Dalam rangkaian
kegiatan tersebut, juga dilaksanakan penyerahan Surat Keputusan (SK) Program
GENTING, sebagai landasan resmi pelaksanaan gerakan orang tua asuh cegah stunting secara
lebih luas dan terstruktur di seluruh wilayah.
Dengan semangat kebersamaan dan kolaborasi, Penilaian Kinerja Aksi Konvergensi Percepatan Penurunan Stunting Tahun 2025 diharapkan mampu memberikan kontribusi nyata dalam menciptakan generasi Kalimantan Tengah yang sehat, cerdas, dan unggul menyongsong Indonesia Emas 2045.
Wakil Bupati Kristianto yudha mengatakan Kegiatan ini menjadi wadah sangat penting untuk mengevaluasi pelaksanaan delapan aksi konvergensi serta mempercepat upaya penanggulangan stunting secara menyeluruh dan berkelanjutan selurah kab/kota sekalimantan tengah, dan juga menjadi ajang saling bertukar pengalam dalam menangani penurun angka Stunting antar kabupaten dan kota” kata Tanto “
Wakil Bupati barito selatan bertekat akan menurun Angka stunting di
Kabupaten Barito Selatan pada tahun 2025 menjadi lebih rendah dari tahun 2024. target
penurunan prevalensi stunting hingga 17,88% pada tahun 2024, yang ditetapkan
oleh Pemerintah Kabupaten Barito Selatan. Selain itu, diketahui bahwa pada
tahun 2023, jumlah desa lokus stunting di Barito Selatan adalah 93 desa/kelurahan,
sedangkan pada tahun 2024 berkurang menjadi 31 desa/kelurahan. Angka stunting
di Kalimantan Tengah secara keseluruhan juga mengalami penurunan dari 26,9%
pada tahun 2022 menjadi 23,5% pada tahun 2023. ( Redaksi )