SUARA RAKYAT BARITO

Media Masa Kini independent menghadirkan informasi akurat berimbang jadi solusi

SEBUAH FAKTA ATAU GENGSI SERTA GAYA HIDUP WISUDA KELULUSAN PERPISAHAN TK-SMA

 

Fotho Ilustarasi Wisuda Tk-SMA

Buntok-Suara Rakyat Barito – 23/05/2025 -Berakhirnya tahun pelajaran 2004-2005 fenomena yang ada di dunia pendidikan adalah salah satunya adalah fenomena Wisuda kelulusan anak-anak sekolah dari tingkat TK ,SD, SMP - SMA .

Fenomena  terjadi antara gengsi fakta dan tuntutan sudah menjadi sebuah kenyataan yang ada di tengah masyarakat di era modernisasi era global teknologi modern tahun 2025. Terjadi seluruh penjuru tanah air , tampak euforia kelulusan anak sekolah dari tingkat TK SD SMP sampai SMA saling berberlomba-lomba untuk menyajikan tema acara kegiatan kelulusan dengan berbagai macam kegiatan dan acara seremonilan di sekolah,di Gedung ,ada juga yang melalui wisuda SD,SMP, TK dan SMA dilaksanakan.Dengan berbagai tujuan wisuda kelulusan guna membrending Lembaga Pendidikan agar terlihat bonafit dan keren sehingga menjadi daya Tarik calon siswa dan siswi mereka. Pro dan konta tentu hal yang wajar karena pada umumnya wisuda di lakukan oleh Lembaga perguruan tinggi ( universitas )

Viralnya acara visuda kelulusan siswa -siswi pada akhirnya mnjadi perhatian pemerintah sehingga terbitlah Aturan Kemendikbud soal Wisuda TK-SMA, Kemendikbud mengeluarkan Surat Edaran Nomor 14 tahun 2023 tentang kegiatan wisuda pada satuan pendidikan anak usia dini hingga menengah. Dalam surat edaran tersebut, dihimbau agar sekolah tidak menjadikan upacara wisuda untuk jenjang pendidikan TK-SMA sebagai kegiatan wajib karena dikhawatirkan akan membebani orangtua atau wali peserta didik.

Kemudian, apabila tetap ingin menyelenggarakan acara kelulusan, pihak sekolah harus melibatkan komite sekolah serta orang tua untuk bermusyawarah, sebagaimana yang tertuang dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 75 Tahun 2016 tentang Komite Sekolah.Kemendikbud

Di langsir dari beberapa sumber perlukan Wisuda TK-SMADiselenggarakan “

Dosen Fakultas Psikologi UGM, T. Novi Poespita Candra yang juga Psikolog, menanggapi pentingnya memberikan edukasi terkait makna wisuda pada banyak pihak, termasuk wali murid. Sebab, yang selama ini terjadi, wisuda di satuan pendidikan TK-SMA menampilkan kegiatan yang bermewah-mewahan, seperti menyewa gedung hingga menyewa baju.

Menurutnya, makna wisuda kelulusan adalah sebuah refleksi untuk orang tua dan anak-anak tentang perjalanan pendidikan yang sudah ditempuh. “Sebenarnya wisuda itu selain mensyukuri ada tahap yang sudah terlampaui, tetapi juga sebagai refleksi perkembangan apa yang sudah dicapai. Refleksi pada masing-masing anak,” ucapnya, dikutip dari laman Https://www.ugm.ac.id

Selain itu, menurutnya wisuda juga menjadi langkah awal dalam mempersiapkan anak dan orang tua untuk menghadapi tahap pendidikan berikutnya. “Bukan soal adminsitrasi loh, tetapi misal mau SMP kan sudah remaja. Nah, memasuki masa remaja ini apa yang perlu disiapkan orang tua, apa yang dipesankan pada anak-anak, pemaknaan seperti ini yang harus dipelajari,” ungkapnya.

Dosen Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Muhammadiyah Surabaya, Holy Ichda Wahyuni, turut memberikan respons. Ia mengaku kurang sependapat dengan upacara wisuda untuk jenjang TK-SMA.

Ia memberi saran pelepasan kelulusan bagi anak usia dini sebaiknya diarahkan pada seremoni yang mendukung penyaluran kreasi siswa. “Seperti seni tari, membaca puisi, menyanyi — hal-hal tersebut lebih banyak manfaatnya dalam menumbuhkan rasa percaya diri anak sejak dini,” ujarnya pada Jumat, 16 Juni 2023, dikutip dari situs UM Surabaya. Acara pelepasan ini juga diharapkan dapat menjadi wadah komunikasi yang hangat dan efektif antara guru dan orang tua siswa.

 

Fenomena tersebut sudah berlangsung bertahun-tahun sejak 2013 di suatu daerah sampai saat ini Entah dari pihak mana yang memulai acara kelulusan layaknya seorang sarjana perguruan tinggi bagi TK SD SMP dan SMA di seluruh penjuru Indonesia tidak hanya di Barito Selatan khususnya

 

Beberapa waktu yang lalu  viral salah satunya adalah kelulusan sekolah seperti layaknya Wisuda sarjana S1 perguruan tinggi dengan megahan dan terkesan mewahan wisuda SMA tersebut menuai kontroversial antara ada yang senang dan ada yang tidak. hal ini akan menjadi perhatian buat kita semua Khususnya buat pemerintah dan umumnya bagi kita warga masyarakat Indonesia, orangtua  wali murid yang bersangkutan hal tersebut bisa dikatakan antara fenomena gengsi tuntutan dan gaya hidup.

Rasa gengsi misalnya, bisa jadi karena anak anak-anak sekolah merasa bahwa kelulusan adalah sesuatu yang luar biasa maka perlu dikenang sebagai sebuah kebanggaan karena sudah lulus di salah satu sekolah tingkatan TK SD SMP ataupun SMA .Karena tuntutan dan gaya hidup kalau kita telaah secara berpikir positif mungkin sah-sah saja bagi lembaga pendidikan untuk melaksanakan wisuda.

Gaya hidup di era digital teknologi modern membuat sesuatu sebuah gaya dimana biar di lihat tampak indah,trens dan terlihat modern. mungkin masyarakat sudah memulai merubah gaya hidupnya karena dengan gaya hidup orang. Dengan acara wisuda TK-SMA   sudah pasti suamu biaya akan di tanggung oleh siswa ( orang tua wali murid ) ,Biaya Gedung,Sewa Toga,Baju seragam kelulusan,baju jas kelulusan.

Khusus di kabupaten Barito Selatan dari pantuan awak media acara wisuda TK-SMA sedikit terlihat, sebagaian Lembaga Pendidikan melajksanakan acara Keluluisan dengan acara di sekolah dengan penampilan kreativitas siswa-siswi tanpa baju toga dan jubahnya melainkan dengan seragam sekolahnya yang lebih elegan dan baik. Sebagaian juga ada yang melaksanakan kegiatan di Gedung  dengan sederhana tanpa menghilangkan arti acara pelepasan kelulusan tanpa prosesi wisuda. Berita ini di ambil dari berbagai sumber tanpa menyudutkan pihak tertentu, agar menjadi sebuah refernsi untuk kemajuan Pendidikan.( Redaksi )

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak